menjalankan bisnis

Menjalankan Bisnis Bisa dari Mana Saja? Simak Tipsnya

Di era digital seperti sekarang, menjalankan bisnis tak lagi harus terpaku di satu tempat. Berkat perkembangan teknologi, banyak pengusaha dan pelaku UMKM yang kini bisa mengelola bisnis dari rumah, kafe, hingga luar negeri. Konsep kerja fleksibel ini memberikan kebebasan lebih, tapi tetap membutuhkan strategi dan kedisiplinan agar bisnis tetap berjalan optimal. Berikut beberapa tips agar kamu bisa sukses menjalankan bisnis dari mana saja.

  1. Gunakan Teknologi yang Tepat

Teknologi adalah kunci utama dalam bisnis jarak jauh. Gunakan aplikasi yang mendukung operasional harian bisnis, seperti:

  • Aplikasi keuangan untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran secara otomatis.
  • Platform komunikasi seperti WhatsApp, Zoom, atau Google Meet untuk berinteraksi dengan tim atau pelanggan.

Aplikasi manajemen operasional, misalnya jika kamu menjalankan bisnis laundry, kamu bisa menggunakan aplikasi seperti Saku Laundry yang memudahkan dalam mencatat order, status cucian, hingga pengelolaan voucher promosi.

Dengan pemanfaatan teknologi, kamu bisa mengurangi ketergantungan pada kehadiran fisik dan tetap mengawasi bisnis secara real-time.

  1. Bangun Tim yang Mandiri dan Terpercaya

Salah satu tantangan utama dalam bekerja jarak jauh adalah koordinasi tim. Maka penting untuk memiliki karyawan atau partner bisnis yang bisa bekerja secara mandiri, bertanggung jawab, dan komunikatif. Berikan pelatihan yang cukup, buat sistem kerja yang jelas, dan pastikan semua orang tahu tugas serta target masing-masing.

Tim yang solid akan membantu menjaga ritme kerja dan meringankan beban operasional kamu sebagai pemilik usaha.

  1. Tetapkan Rutinitas dan Target Harian

Meski bisa bekerja dari mana saja, kamu tetap perlu memiliki rutinitas harian agar tetap produktif. Tetapkan jam kerja, waktu untuk mengecek laporan, menjawab pesan pelanggan, hingga mengevaluasi kinerja harian. Buat juga target harian atau mingguan agar kamu tetap fokus pada pertumbuhan bisnis.

Fleksibilitas bukan berarti bekerja sembarangan. Disiplin tetap menjadi fondasi utama keberhasilan bisnis jarak jauh.

  1. Gunakan Cloud untuk Penyimpanan Data

Pastikan semua data bisnis, seperti laporan penjualan, daftar pelanggan, stok barang, atau dokumen penting lainnya, tersimpan di cloud. Dengan begitu, kamu bisa mengakses informasi dari mana saja tanpa harus bergantung pada satu perangkat. Ini juga penting untuk keamanan dan backup data jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan atau kehilangan perangkat.

  1. Manfaatkan Media Sosial dan Digital Marketing

Menjalankan bisnis dari mana saja juga harus diiringi dengan kehadiran online yang kuat. Bangun branding bisnismu di media sosial, buat konten menarik, dan gunakan digital marketing seperti iklan berbayar atau email marketing untuk menjangkau pelanggan lebih luas. Dengan strategi pemasaran digital yang tepat, kamu bisa terus menumbuhkan bisnis meski tidak selalu hadir secara fisik.

Menjalankan bisnis dari mana saja memang memberi kebebasan, tapi tetap membutuhkan komitmen, teknologi, dan manajemen yang baik. Dengan memanfaatkan aplikasi yang tepat, membangun tim yang bisa diandalkan, dan menjaga konsistensi kerja, kamu bisa tetap produktif dan sukses di mana pun berada.

Baca juga: Agar Dapur Bisnis Lancar: 7 Hal Penting Saat Membeli Stok Makanan

Baca juga: Rahasia Usaha Lancar: Menjaga Hubungan yang Baik dengan Mitra Bisnis

jasa pembayaran online

Bagaimana Jasa Pembayaran Online Melindungi Data Pengguna

Di era digital saat ini, penggunaan jasa pembayaran online semakin meningkat seiring dengan berkembangnya e-commerce dan transaksi digital lainnya. Kemudahan yang ditawarkan oleh layanan seperti e-wallet, internet banking, dan payment gateway memang sangat mempermudah aktivitas belanja, bayar tagihan, hingga transfer dana. 

Namun, kemudahan ini tentu harus diimbangi dengan sistem keamanan yang kuat untuk melindungi data pribadi pengguna. Seperti TemanPay yang menjadi jasa pembayaran online terpercaya dan telah digunakan untuk berbagai macam transaksi. Lalu, bagaimana sebenarnya jasa pembayaran online melindungi data pengguna dari risiko penyalahgunaan?

  1. Enkripsi Data

Salah satu cara utama yang digunakan untuk menjaga keamanan data pengguna adalah dengan teknologi enkripsi. Enkripsi bekerja dengan mengubah data menjadi kode yang hanya bisa dibaca oleh pihak yang memiliki kunci dekripsi. 

Artinya, ketika pengguna memasukkan informasi penting seperti nomor kartu kredit atau data identitas, informasi tersebut akan diacak sebelum dikirim melalui internet. Dengan begitu, jika data ini sampai dicegat oleh pihak yang tidak berwenang, mereka tidak bisa membacanya tanpa kunci khusus.

Layanan pembayaran terpercaya biasanya menggunakan sistem SSL (Secure Socket Layer) atau TLS (Transport Layer Security) untuk mengamankan koneksi antara pengguna dan server. Ini memastikan bahwa data yang ditransfer tetap aman dan tidak bisa diakses oleh pihak ketiga.

  1. Verifikasi Dua Langkah (2FA)

Sebagian besar platform pembayaran online kini menerapkan verifikasi dua langkah atau Two-Factor Authentication (2FA). Fitur ini menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan meminta pengguna memasukkan kode verifikasi yang dikirim ke perangkat lain (biasanya ponsel) setelah mereka memasukkan kata sandi.

Dengan 2FA, meskipun seseorang mengetahui kata sandi akun pengguna, mereka tetap tidak bisa masuk ke akun tersebut tanpa kode verifikasi yang hanya dikirim ke perangkat resmi pengguna. Ini sangat efektif untuk mencegah pembobolan akun oleh pihak yang tidak berwenang.

  1. Sistem Pemantauan Aktivitas Mencurigakan

Penyedia jasa pembayaran online juga menerapkan sistem pemantauan otomatis yang dapat mendeteksi aktivitas tidak wajar pada akun pengguna. Misalnya, jika ada transaksi dalam jumlah besar yang dilakukan secara tiba-tiba, atau login dari lokasi yang tidak biasa, sistem akan secara otomatis menandainya sebagai aktivitas mencurigakan dan bisa langsung memblokir sementara akun tersebut atau meminta verifikasi tambahan.

Fitur ini bekerja seperti “alarm keamanan” yang mencegah penyalahgunaan data secara real-time dan memungkinkan tindakan cepat sebelum kerugian terjadi.

  1. Kebijakan Privasi yang Transparan

Jasa pembayaran online yang kredibel juga menerapkan kebijakan privasi yang jelas dan transparan. Pengguna diberi informasi lengkap mengenai data apa saja yang dikumpulkan, untuk apa digunakan, dan bagaimana data tersebut disimpan serta dilindungi. Transparansi ini penting untuk membangun kepercayaan pengguna terhadap layanan yang mereka gunakan.

  1. Sertifikasi dan Standar Keamanan Global

Layanan pembayaran online yang serius terhadap keamanan biasanya telah memenuhi berbagai standar internasional seperti PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard), yang merupakan standar keamanan untuk transaksi kartu pembayaran. Kepatuhan terhadap standar ini menunjukkan bahwa platform tersebut telah menerapkan langkah-langkah teknis dan operasional yang ketat untuk menjaga keamanan data pengguna.

Keamanan data pengguna adalah prioritas utama bagi jasa pembayaran online. Dengan teknologi enkripsi, verifikasi dua langkah, sistem pemantauan, kebijakan privasi yang ketat, dan sertifikasi keamanan, penyedia layanan berusaha semaksimal mungkin melindungi data pengguna dari berbagai ancaman digital. 

Meski begitu, pengguna juga harus aktif menjaga keamanan akun mereka dengan tidak memberikan informasi sensitif, menggunakan password yang kuat, dan rutin memperbarui sistem keamanan perangkat pribadi.

Baca juga: Apa yang Perlu Diperhatikan Saat Menggunakan Jasa Pembayaran Kartu Kredit

Baca juga: Gak Punya Kartu Kredit? Tenang, Kan Ada Jasa Pembayaran Online

target usaha

Ini Dia Bagaimana Cara Membaca Target Usaha yang Baik

Dalam dunia bisnis, memiliki target usaha merupakan hal yang sangat penting. Target usaha adalah arah yang ingin dicapai oleh sebuah bisnis dalam periode waktu tertentu, baik itu dalam bentuk penjualan, pertumbuhan pelanggan, ekspansi pasar, maupun meningkatkan keuntungan. 

Namun, memiliki target saja tidak cukup, seorang pelaku usaha juga harus tahu bagaimana cara membaca dan memahami target tersebut baik agar strategi yang dijalankan benar-benar efektif. Lalu, bagaimana sebenarnya cara membaca target usaha yang baik? Berikut adalah beberapa langkah dan prinsip yang dapat Anda terapkan. 

  1. Pahami Jenis Target Usaha yang Anda Miliki

Langkah pertama adalah memahami jenis target yang ingin dicapai. Target usaha bisa bersifat.

Kuantitatif: Misalnya, penjualan mencapai 1.000 produk perbulan, atau mendapatkan 500 pelanggan baru dalam 3 bulan. 

Kualitatif: Seperti meningkatkan kepuasan pelanggan, memperbaiki brand image, atau memperluas jaringan mitra bisnis. 

Dengan memahami jenis target, Anda akan lebih mudah menentukan indikator keberhasilannya dan strategi apa yang tepat untuk mencapainya. 

  1. Gunakan Metode SMART

Salah satu cara membaca target dengan baik adalah dengan memastikan bahwa target tersebut memenuhi prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound).

Spesifik (Specific): target harus jelas dan tidak ambigu

Terukur (Measurable): harus bisa diukur dengan angka atau indikator tertentu

Dapat dicapai (Achievable): realistis sesuai dengan kemampuan bisnis

Relevan (Relevant): sesuai dengan arah dan tujuan bisnis

Terikat waktu (Time-Bound): Ada batas waktu pencapaiannya

Contoh target SMART: Meningkatkan penjualan sebesar 30% dalam 6 bulan melalui promosi digital dan program loyalitas pelanggan

  1. Analisis Data dan Tren Pasar

Untuk membaca target dengan baik, Anda juga perlu memiliki data. Misalnya, apakah target pertumbuhan penjualan 50% realistis dengan kondisi pasar saat ini? Apakah pesaing juga mengalami peningkatan serupa? Data seperti laporan penjualan sebelumnya, tren pembelian konsumen, dan kondisi ekonomi dapat membantu Anda menilai apakah target yang ditetapkan masuk akal atau perlu disesuaikan. 

  1. Menggunakan Indikator Kinerja (KPI)

Setiap target harus memiliki KPI (Key Performance Indicator) yang bisa dilacak KPI adalah alat ukur yang menunjukkan apakah Anda sedang menuju pencapaian target atau tidak. Misalnya:

  • Jumlah transaksi per hari
  • Tingkat konversi dari pengunjung menjadi pembeli 
  • Jumlah pelanggan baru perbulan

Dengan memantau KPI secara berkala, Anda dapat membaca perkembangan usaha Anda dan mengambil Keputusan berdasarkan data, bukan sekadar intuisi. 

  1. Evaluasi dan Sesuaikan secara Berkala

Target bukan sesuatu yang kaku. Anda perlu membaca perkembangan bisnis dan mengevaluasi target secara berkala. Apabila ternyata kondisi pasar berubah atau ada faktor eksternal yang mempengaruhi performa bisnis (seperti tren baru, perubahan kebijakan, atau kompetitor baru), maka target bisa dan harus disesuaikan agar tetap relevan. 

  1. Libatkan Tim dalam Memahami Target

Jika Anda bekerja dalam tim, penting untuk memastikan bahwa semua anggota tim memahami target usaha yang telah ditetapkan. Sering kali, kegagalan mencapai target bukan karena strateginya salah, tapi karena tim tidak memiliki pemahaman yang sama. Komunikasikan target dengan jelas, dan buat semua pihak merasa terlibat dalam pencapaiannya. 

Membaca target usaha yang baik berarti memahami arah bisnis secara strategis dan realistis. Dengan metode SMART, analisis data, serta pemantauan KPI yang konsisten, Anda bisa membuat keputusan yang lebih tepat dan terukur. Target yang dipahami dengan baik bukan hanya sekadar angka, tapi menjadi kompas yang menuntun bisnis Anda menuju pertumbuhan yang berkelanjutan. 

Baca juga: Rahasia Usaha Lancar: Menjaga Hubungan yang Baik dengan Mitra Bisnis

Baca juga: Apa Saja Tantangan Membuka Bisnis Online di eBay? Yuk Simak ulasan Berikut

Memilih jasa pembayaran

Aman dan Cepat: Tips Memilih Jasa Pembayaran Luar Negeri yang Terpercaya

Dalam era globalisasi dan transaksi digital lintas negara yang semakin masif, kebutuhan akan jasa pembayaran luar negeri yang aman dan cepat menjadi sangat penting. Baik untuk keperluan belanja online, pembayaran jasa freelancer internasional, atau transfer dana ke keluarga di luar negeri, memilih layanan pembayaran internasional yang tepat bisa menghindarkanmu dari kerugian finansial dan kerumitan teknis.Berikut adalah beberapa tips penting untuk memilih jasa pembayaran luar negeri yang terpercaya.

  1. Cek Legalitas dan Regulasi

Langkah pertama yang wajib kamu lakukan adalah memastikan jasa pembayaran tersebut terdaftar dan diawasi oleh otoritas resmi. Misalnya, di Indonesia, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah dua lembaga yang mengawasi layanan keuangan digital.

Untuk jasa yang berbasis di luar negeri, pastikan mereka memiliki lisensi dari otoritas negara asal, seperti FCA (Financial Conduct Authority) di Inggris atau FinCEN di Amerika Serikat. Legalitas yang jelas menunjukkan bahwa perusahaan mematuhi standar keamanan dan perlindungan konsumen yang ketat.

  1. Transparansi Biaya

Jasa pembayaran luar negeri sering kali memiliki biaya tersembunyi yang bisa membengkak tanpa kamu sadari. Pastikan kamu memilih layanan yang transparan soal:

  • Biaya transfer
  • Biaya konversi mata uang
  • Biaya tambahan dari bank koresponden (jika ada)

Beberapa layanan, seperti Wise (dulu TransferWise), Revolut, dan Payoneer dikenal dengan struktur biaya yang jelas dan kompetitif.

  1. Kecepatan Transaksi

Salah satu alasan utama orang memilih jasa pembayaran digital adalah kecepatan. Beberapa layanan dapat mengirimkan dana ke rekening luar negeri dalam hitungan menit hingga beberapa jam, sedangkan metode tradisional seperti SWIFT bisa memakan waktu 2–5 hari kerja.

Cek juga apakah layanan tersebut memiliki cut-off time atau hanya beroperasi pada jam tertentu, yang bisa mempengaruhi durasi pengiriman.

  1. Keamanan Data dan Transaksi

Jasa pembayaran yang andal akan menggunakan enkripsi data tingkat tinggi, seperti TLS 1.2 atau lebih, dan memiliki autentikasi dua faktor (2FA) untuk login dan konfirmasi transaksi.

Periksa juga apakah mereka memiliki sertifikasi keamanan seperti PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard), serta riwayat bebas dari kebocoran data atau kasus penipuan besar.

  1. Reputasi dan Ulasan Pengguna

Jangan lupa untuk mengecek ulasan pengguna lain sebelum menggunakan layanan. Platform seperti Trustpilot, Reddit, atau komunitas freelancer bisa memberikan gambaran nyata tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing layanan.

Reputasi yang baik biasanya dibangun dari layanan pelanggan yang responsif, pengalaman pengguna yang mulus, serta keandalan sistem saat trafik tinggi.

  1. Dukungan Mata Uang dan Negara Tujuan

Pastikan layanan yang kamu pilih mendukung negara dan mata uang tujuan. Beberapa jasa hanya mendukung transfer ke negara-negara tertentu, atau memerlukan akun lokal agar penerima bisa mengakses dana. Jika kamu sering mengirim ke banyak negara, pilihlah layanan yang memiliki jaringan global luas.

Memilih jasa pembayaran luar negeri tidak boleh asal-asalan. Sebagai pilihan terbaik, Anda bisa menggunakan TemanPay sebagai aspek legalitas, transparansi biaya, kecepatan, dan keamanan harus menjadi pertimbangan utama. Dengan memilih layanan yang tepat, kamu tidak hanya menghemat waktu dan uang, tapi juga memastikan transaksi berjalan lancar.

Selalu lakukan riset terlebih dahulu sebelum mengirim dana, dan jangan tergiur oleh biaya murah tanpa memeriksa kredibilitas penyedia jasa.

Baca juga: Hemat Waktu dan Energi: 8 Tips Memilih Jasa Pembelian yang Tepat untuk Membayar Tagihan

Baca juga: Mengenal Jasa Pembayaran Internasional: Solusi Praktis Belanja di Luar Negeri

jasa pembayaran

Kenali Jenis-Jenis Jasa Pembayaran Modern dan Manfaatnya bagi Konsumen

Di era digital saat ini, cara kita melakukan transaksi telah mengalami perubahan besar. Dompet fisik mulai tergantikan oleh dompet digital, dan transaksi tunai semakin jarang dilakukan, digantikan oleh beragam solusi pembayaran modern. Berbagai jasa pembayaran kini hadir dengan teknologi canggih yang memudahkan konsumen dalam bertransaksi, baik secara lokal maupun internasional.

Namun, tahukah kamu bahwa jasa pembayaran modern terdiri dari beberapa jenis dengan fungsi dan manfaat yang berbeda-beda? Yuk, kenali lebih dalam jenis-jenisnya serta manfaatnya bagi konsumen!

Payment Gateway

Payment gateway adalah layanan yang memungkinkan transaksi pembayaran online terjadi secara otomatis, aman, dan terintegrasi dengan sistem toko atau merchant. Contoh: Midtrans, Xendit, Doku. Berikut beberapa manfaat bagi konsumen.

  • Mempermudah transaksi saat belanja online
  • Mendukung berbagai metode pembayaran (transfer bank, kartu kredit, e-wallet)
  • Menyediakan keamanan data melalui sistem enkripsi

E-Wallet (Dompet Digital)

E-wallet atau dompet digital adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna menyimpan uang secara elektronik dan melakukan pembayaran langsung melalui smartphone. Contoh: GoPay, OVO, DANA, LinkAja. Adapun beberapa manfaat bagi konsumen.

  • Praktis untuk transaksi sehari-hari tanpa membawa uang tunai
  • Banyak promo dan cashback
  • Pembayaran cepat dengan QR code
  • Terhubung dengan berbagai layanan (transportasi, makanan, belanja)

Virtual Account

Virtual account adalah nomor rekening sementara yang dibuat khusus untuk transaksi tertentu. Setiap transaksi memiliki nomor VA yang berbeda, dan pembayaran bisa langsung terverifikasi otomatis. Contoh penggunaan: Pembayaran tagihan, belanja online, donasi. Manfaat VA bagi konsumen diantaranya adalah.

  • Tidak perlu konfirmasi pembayaran secara manual
  • Lebih aman karena nomor VA hanya aktif dalam periode tertentu
  • Transaksi cepat diverifikasi oleh sistem

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard)

QRIS adalah standar kode QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia agar semua pembayaran dengan QR bisa digunakan lintas aplikasi. Contoh: Bayar dengan QRIS dari GoPay di merchant yang pakai OVO. Manfaat bagi konsumen.

  • Satu QR code untuk semua e-wallet
  • Memperluas pilihan pembayaran
  • Tidak perlu bawa kartu atau uang fisik

Remittance atau Jasa Transfer Uang Internasional

Layanan pengiriman uang antarnegara yang cepat dan lebih murah dibanding bank tradisional. Contoh: Wise, Western Union, Remitly. Berikut manfaat penggunaanya bagi konsumen.

  • Transfer uang ke luar negeri lebih hemat biaya
  • Kurs lebih transparan
  • Cocok untuk pelajar, TKI, atau freelance internasional

Manfaat umum jasa pembayaran modern bagi konsumen

  • Efisiensi waktu: Tidak perlu antre di ATM atau bank
  • Keamanan lebih baik: Sistem otentikasi ganda dan enkripsi data
  • Aksesibilitas tinggi: Bisa digunakan kapan saja, di mana saja
  • Fleksibilitas: Banyak pilihan sesuai kebutuhan
  • Terintegrasi dengan gaya hidup digital: Bisa dipakai untuk belanja online, transportasi, bayar tagihan, dan lainnya

Jasa pembayaran modern memberikan kemudahan yang nyata bagi konsumen dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang serba digital. Dengan memahami jenis-jenisnya, konsumen bisa memilih metode yang paling sesuai untuk kebutuhan mereka, apakah itu kenyamanan e-wallet, kecepatan virtual account, atau fleksibilitas QRIS. 

Selain beberapa contoh di atas, TemanPay jadi salah satu jasa pembayaran yang dapat digunakan untuk membayar apapun secara online, baik dalam negeri maupun luar negeri. Prosesnya cepat dan aman digunakan.

Di tengah perkembangan teknologi finansial yang pesat, literasi akan jenis-jenis pembayaran ini menjadi bekal penting agar kita bisa bertransaksi secara lebih aman, efisien, dan bijak. 

Baca juga: Apa yang Perlu Diperhatikan Saat Menggunakan Jasa Pembayaran Kartu Kredit

Baca juga: Cara Aman Belanja Barang Online dengan Jasa Pembelian Amazon

mempertimbangkan budget

Pentingnya Mempertimbangkan Budget Sebelum Membuka Usaha Online

Di era digital seperti saat ini, usaha online semakin dilirik banyak orang. Fleksibilitas waktu, jangkauan luas, dan biaya operasional yang relatif lebih rendah dibanding bisnis offline membuat banyak orang tergiur untuk segera memulainya. Namun, memulai usaha online tanpa perencanaan anggaran yang matang bisa berujung pada kegiatan. 

Banyak orang berpikir bahwa usaha online bisa dimulai tanpa modal besar, bahkan tanpa modal sama sekali. Padahal, kenyataanya tidak sesederhana itu. Menyiapkan dan mempertimbangkan budget sejak awal adalah langkah penting untuk memastikan usaha online berjalan dengan lancar dan berkelanjutan.

  1. Menghindari Pengeluaran yang Tidak Perlu

Tanpa perencanaan budget, sangat mudah tergoda untuk memberi berbagai hal yang sebenarnya belum dibutuhkan, mulai dari langganan tools digital, stok produk berlebihan, hingga iklan berbayar yang belum tepat sasaran.

Dengan membuat perhitungan budget yang jelas, kamu bisa mengutamakan pengeluaran yang benar-benar penting untuk tahap awal, seperti pembelian bahan baku, pengemasan, atau membangun toko online

  1. Menentukan Skala dan Model Bisnis

Budget yang kamu miliki akan sangat menentukan model bisnis yang bisa kamu jalankan. Apakah kamu akan membuat produk sendiri (produksi), menjadi reseller, atau justru memilih dropship

Setiap model memiliki kebutuhan modal yang berbeda. Produksi butuh alat dan bahan, reseller butuh stok, sedangkan dropship cenderung lebih ringan tapi margin keuntungan lebih kecil. Dengan mengetahui seberapa besar dana yang tersedia, kamu bisa menentukan model usaha yang paling realitas dan sesuai kemampuan.

  1. Mengelola Arus Kas Sejak Awal

Arus kas atau cash flow adalah nyawa dari setiap usaha, termasuk usaha online. Jika kamu tidak tahu berapa besar uang yang keluar dan masuk, lama-lama usahamu bisa ‘bocor’ tanpa disadari. Dengan menyusun budget sejak awal, kamu bisa mengatur arus kas dengan lebih bijak, seperti memisahkan dana operasional, pemasaran, dan tabungan untuk pengembangan usaha. 

  1. Mempersiapkan Dana Darurat Usaha

Dalam bisnis, selalu ada risiko. Bisa saja penjualan menurun, supplier telat kirim barang, atau ada biaya tambahan tak terduga seperti retur pelanggan. Dengan menyisihkan sebagian dari budget awal sebagai dana darurat usaha, kamu punya bantalan saat hal-hal tak terduga terjadi sehingga usaha tetap bisa berjalan. 

  1. Mengukur Target dan Keuntungan

Budget bukan hanya soal pengeluaran, tapi juga membantu kamu menghitung proyeksi keuntungan. Dengan mengetahui berapa besar modal dan biaya operasional, kamu bisa menetapkan harga jual yang wajar, sekaligus mengetahui berapa target penjualan yang perlu dicapai untuk balik modal atau untung. 

Perhitungan ini penting agar kamu tidak sekadar ‘berjualan’ tapi benar-benar menjalankan bisnis yang sehat dan menguntungkan. Memulai usaha online memang tampak mudah, tapi bukan berarti bisa dilakukan tanpa perencanaan. Justru karena terlihat “sederhana”, banyak orang menyepelekan pentingnya budgeting dan akhirnya mengalami kebingungan saat bisnis mulai berjalan. 

Dengan mempertimbangkan budget sebelum membuka usaha sejak awal, kamu tidak hanya bisa mengelola keuangan usaha dengan lebih bijak, tapi juga bisa membuat keputusan yang lebih strategis untuk jangka panjang. Jadi, perencanaan budget merupakan salah satu fondasi terpenting yang harus disiapkan sejak awal.

Baca juga: Tips Sukses Bisnis: Memanjakan Pelanggan Agar Menjadi Pembeli Setia

Baca juga: Apa yang Menjadi Kesulitan Saat Akan Membuka Usaha Online? Simak Ulasan Berikut</strong>

membuka usaha pakaian

Kendala yang Dapat Dihindari Ketika Anda Membuka Usaha Pakaian

Membuka usaha pakaian merupakan salah satu peluang bisnis yang menjanjikan. Permintaan akan pakaian tidak pernah surut, karena sandang adalah kebutuhan pokok. Namun, di balik potensi keuntungannya, ada berbagai kendala yang kerap dihadapi oleh pelaku usaha, terutama pemula. Kabar baiknya, banyak dari kendala tersebut sebenarnya bisa dihindari dengan perencanaan dan strategi yang tepat. Berikut beberapa kendala umum dalam usaha pakaian yang dapat Anda hindari.

  1. Kurang Riset Pasar

Salah satu kesalahan terbesar saat memulai usaha pakaian adalah tidak memahami siapa target pasar Anda. Apakah Anda ingin menyasar anak muda, profesional, ibu rumah tangga, atau anak-anak? Tanpa riset pasar yang tepat, Anda bisa saja menjual produk yang tidak sesuai selera atau daya beli konsumen. 

Solusi: Lakukan riset sederhana sebelum memulai, seperti survey, observasi kompetitor, dan analisis tren fashion terbaru. Kenali apa yang dibutuhkan dan diinginkan calon pelanggan Anda.

  1. Stok Menumpuk dan Tidak Terjual

Banyak pemula langsung membeli stok dalam jumlah besar tanpa melihat permintaan. Akibatnya banyak pakaian yang tidak laku, tren berubah, dan modal pun tertahan.

Solusi: Mulailah dengan stok kecil dan sistem pre-order jika perlu. Fokus pada item best-seller dan pantau perputaran stok secara berkala. 

  1. Salah Memilih Supplier

Supplier yang tidak konsisten dalam kualitas, harga, atau pengiriman bisa merugikan bisnis Anda. Produk rusak, keterlambatan pengiriman, atau stok tidak tersedia bisa merusak reputasi usaha Anda. 

Solusi: Pilih supplier yang terpercaya, punya testimoni positif, dan memiliki layanan pelanggan yang responsif. Lakukan komunikasi yang jelas soal kualitas, harga, dan waktu pengiriman.

  1. Tidak Punya Branding yang Kuat

Di pasar yang kompetitif, Anda tidak cukup hanya menjual bagus. Tanpa branding yang jelas, bisnis Anda bisa kalah dari kompetitor meski kualitas produk Anda setara. 

Solusi: Bangun identitas merek sejak awal, mulai dari logo, nama usaha, desain kemasan, hingga gaya komunitas di media sosial. Branding yang konsisten akan membuat pelanggan lebih mudah mengingat bisnis Anda.  

  1. Kurang Promosi dan Tidak Aktif di Media Sosial

Punya produk bagus tapi tidak diketahui orang juga percuma. Salah satu kendala yang bisa dihindari adalah kurangnya upaya promosi. 

Solusi: Manfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok untuk mempromosikan produk secara konsisten. Gunakan konten menarik seperti foto berkualitas, video try-on, hingga testimoni pelanggan. 

  1. Tidak Mengelola Keuangan dengan Baik

Beberapa pemilik usaha mencampur uang pribadi dan uang bisnis, atau tidak mencatat pemasukan dan pengeluaran dengan rapi. Hal ini bisa menyulitkan pengembangan bisnis. 

Solusi: Gunakan pembukuan sederhana sejak awal. Pisahkan rekening pribadi dan bisnis, dan catat semua transaksi agar Anda tahu arus kas usaha dengan jelas. 

Memulai usaha pakaian memang menantang, tapi banyak kendala bisa dihindari jika Anda mempersiapkan diri dengan baik. Riset pasar, manajemen stok, supplier terpercaya, branding yang kuat, promosi konsisten, dan pengelolaan keuangan adalah fondasi penting dalam membangun usaha yang tahan lama. Cari tahu informasi menarik lainnya di sini.

Baca juga: Mengatasi Kesulitan Saat Membuka Usaha Bersama Teman

Baca juga: Agar Dapur Bisnis Lancar: 7 Hal Penting Saat Membeli Stok Makanan

bangun relasi

Bangun Relasi Bisnis dengan Tepat agar Semakin Maju

Dalam dunia bisnis, modal bukan hanya soal uang. Relasi juga merupakan aset berharga yang bisa menentukan arah dan perkembangan usaha. Banyak pelaku usaha yang sukses bukan hanya karena produk yang bagus atau strategi pemasaran yang jitu, tapi juga karena mereka mampu membangun dan menjaga hubungan bisnis yang kuat. Maka dari itu, penting untuk memahami bagaimana cara membangun relasi bisnis dengan tepat agar bisnis makin maju.

  1. Mulai dari Kepercayaan

Kunci utama dalam membangun relasi bisnis yang langgeng adalah kepercayaan. Relasi yang sehat dibangun di atas dasar saling percaya dan menghargai. Ketika Anda menjalin kerja sama dengan supplier, mitra, atau rekan usaha lainnya, tunjukkan sikap profesional dan komitmen dalam setiap kesepakatan. Menepati janji, transparan dalam komunikasi, serta menyelesaikan masalah secara jujur adalah cara terbaik untuk menumbuhkan kepercayaan.

  1. Bangun Komunikasi yang Terbuka dan Aktif

Relasi yang kuat tidak akan terjadi tanpa komunikasi yang baik. Pastikan Anda selalu menjaga komunikasi yang terbuka, aktif, dan sopan. Jangan hanya menghubungi mitra bisnis saat ada kebutuhan atau masalah saja, tapi juga jalin komunikasi rutin untuk membahas perkembangan, memberikan update, atau sekadar menjaga hubungan tetap hangat.

Gunakan berbagai media komunikasi sesuai dengan kenyamanan kedua belah pihak, baik itu lewat email profesional, WhatsApp bisnis, atau pertemuan langsung jika memungkinkan.

  1. Berikan Nilai Lebih dalam Hubungan Bisnis

Relasi bisnis yang baik tidak hanya soal menerima, tapi juga soal memberi. Coba tanyakan pada diri Anda: Apa nilai tambah yang bisa Anda berikan kepada mitra atau relasi bisnis Anda?

Misalnya, Anda memiliki usaha laundry dan bekerja sama dengan penyedia deterjen. Anda bisa merekomendasikan supplier tersebut kepada rekan pengusaha lainnya sebagai bentuk dukungan. Sikap seperti ini menciptakan hubungan win-win yang saling menguntungkan dalam jangka panjang.

  1. Networking yang Berkualitas, Bukan Sekadar Banyak

Banyak orang mengira bahwa semakin banyak kenalan bisnis, semakin bagus. Padahal yang lebih penting adalah kualitas dari relasi tersebut. Anda tidak perlu mengenal semua orang dalam industri, tapi cukup menjalin hubungan yang solid dengan pihak-pihak strategis yang bisa membantu perkembangan bisnis Anda.

Ikutlah dalam komunitas, seminar, atau forum bisnis yang relevan. Bangun reputasi Anda sebagai pelaku usaha yang kredibel, terbuka, dan kooperatif. Dari sana, relasi berkualitas akan terbentuk dengan sendirinya.

  1. Manfaatkan Teknologi untuk Menjaga Hubungan

Di era digital saat ini, menjaga relasi bisnis tidak lagi sulit. Gunakan media sosial profesional seperti LinkedIn, atau memanfaatkan aplikasi manajemen pelanggan untuk mencatat dan mengelola interaksi dengan mitra bisnis.

Relasi bisnis yang baik bukan hanya soal mencari keuntungan jangka pendek, tapi tentang membangun kepercayaan dan kerja sama yang bisa berkembang bersama. Dengan menjaga komunikasi, memberikan nilai lebih, dan membangun hubungan yang berkualitas, bisnis Anda akan lebih siap untuk berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Cari tahu informasi menarik lainnya di sini

Baca juga: Rahasia Usaha Lancar: Menjaga Hubungan yang Baik dengan Mitra Bisnis

Baca juga: Mempertahankan Usaha Jualan Online agar Terus Dibeli Pelanggan

Pembayaran tunai

Mengulik Dampak Pembayaran Tunai Jadi Makin Sulit

Dalam beberapa tahun terakhir, kebiasaan bertransaksi masyarakat mengalami perubahan besar. Di era digital ini, pembayaran secara tunai (cash) mulai bergeser oleh metode pembayaran non-tunai seperti e-wallet, transfer bank, QRIS, hingga kartu debit dan kredit. Banyak toko, kafe dan layanan public kini lebih mengutamakan pembayaran digital, bahkan ada yang sepenuhnya tidak menerima uang tunai. Lantas, apa dampaknya jika pembayaran dengan cash jadi makin sulit? Simak ulasan berikut ini.

  1. Kemudahan dan Kecepatan Transaksi

Salah satu dampak positif dari berkurangnya penggunaan uang tunai adalah meningkatnya efisiensi transaksi. Pelanggan tidak perlu lagi menghitung uang kembalian atau membawa dompet tebal berisi uang receh. Pembayaran digital hanya memerlukan beberapa detik dengan sekali scan atau klik. Ini sangat membantu, terutama di tempat yang ramai atau saat transaksi dalam jumlah besar.

Bagi pelaku usaha, penggunaan sistem pembayaran non-tunai juga mempercepat antrian dan memudahkan pencatatan keuangan secara otomatis.

  1. Lebih Aman dan Minim Risiko

Penggunaan uang tunai rentan terhadap pencurian, kehilangan, atau kerusakan fisik. Dengan pembayaran digital, risiko membawa uang dalam jumlah besar bisa dihindari. Transaksi lebih aman karena terekam secara digital dan dapat dilacak jika terjadi kesalahan.

Namun, di sisi lain, keamanan digital juga menjadi tantangan baru, karena rentan terhadap peretasan atau penipuan online jika tidak hati-hati dalam menjaga data dan PIN.

  1. Meningkatkan Inklusi Keuangan

Pengurangan penggunaan uang tunai ikut mendorong masyarakat untuk masuk ke sistem keuangan formal. Mereka yang sebelumnya belum memiliki rekening bank atau belum terbiasa menggunakan layanan keuangan digital mulai terdorong untuk menggunakannya. Ini sejalan dengan program inklusi keuangan yang digalakkan pemerintah dan lembaga keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

  1. Tantangan bagi Masyarakat Tertentu

Meski ada banyak keuntungan, berkurangnya opsi pembayaran tunai juga menimbulkan tantangan, terutama bagi kelompok masyarakat yang belum melek digital, seperti lansia, pedagang pasar tradisional, atau mereka yang tinggal di daerah dengan akses internet terbatas. Jika cash makin sulit digunakan, kelompok ini bisa mengalami kesulitan dalam bertransaksi sehari-hari.

Oleh karena itu, transisi ke ekonomi digital harus dilakukan secara bertahap dan inklusif agar tidak meninggalkan kelompok masyarakat tertentu.

  1. Perubahan Perilaku Konsumen

Dengan mudahnya transaksi digital, konsumen cenderung lebih impulsif dalam berbelanja karena tidak merasakan “fisik” uang yang keluar. Ini bisa memicu pengeluaran berlebih jika tidak diiringi dengan kesadaran finansial. Di sisi lain, metode digital justru bisa membantu sebagian orang mengatur keuangan lebih baik dengan bantuan aplikasi budgeting dan riwayat transaksi otomatis.

Pembayaran dengan cash memang mulai ditinggalkan seiring berkembangnya teknologi dan kebiasaan masyarakat yang berubah. Meski menawarkan banyak keuntungan seperti efisiensi dan keamanan, transisi ini juga menimbulkan tantangan yang tidak bisa diabaikan. 

Penting bagi pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat untuk saling menyesuaikan agar perubahan ini membawa manfaat merata dan tidak menimbulkan kesenjangan baru. Karena di tengah kemajuan digital, inklusivitas tetap menjadi kunci utama. Cari tahu informasi menarik lainnya di sini.

Baca juga: Mengatasi Kesulitan Saat Membuka Usaha Bersama Teman

Baca juga: Cari Tahu Kelebihan dan Kekurangan Berbisnis Franchise

membuka usaha

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Membuka Usaha Rumah Makan

Membuka usaha rumah makan bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, terutama di tengah tingginya kebutuhan masyarakat akan makanan cepat saji dan tempat makan yang nyaman. Namun, agar usaha ini sukses dan bertahan lama, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum dan saat memulai bisnis rumah makan. Berikut beberapa di antaranya.

  1. Lokasi Strategis

Pemilihan lokasi adalah faktor utama yang sangat mempengaruhi kesuksesan rumah makan. Lokasi yang strategis seperti dekat perkantoran, sekolah, kampus, atau tempat wisata akan meningkatkan peluang datangnya pelanggan. Pastikan lokasi mudah diakses, terlihat dari jalan utama, dan memiliki tempat parkir yang memadai. Lokasi yang ramai belum tentu ideal jika tidak sesuai dengan target pasar rumah makan Anda.

  1. Konsep dan Menu yang Jelas

Sebelum membuka rumah makan, tentukan dulu konsep yang ingin Anda usung. Apakah rumah makan Anda akan menyajikan makanan tradisional, makanan cepat saji, atau masakan khas daerah tertentu? Konsep ini akan memengaruhi tampilan tempat, menu yang disajikan, hingga harga jual. Pastikan menu yang ditawarkan unik, enak, dan sesuai dengan selera target pelanggan. Jangan lupa uji rasa terlebih dahulu sebelum diluncurkan ke publik.

  1. Kualitas Makanan dan Kebersihan

Kualitas rasa makanan adalah daya tarik utama dari rumah makan. Selain enak, makanan juga harus diolah dengan bersih dan disajikan secara higienis. Kebersihan tempat makan, peralatan dapur, serta penampilan staf juga sangat memengaruhi kenyamanan pelanggan. Ingat, pelanggan yang kecewa karena makanan kurang enak atau tempat kotor kemungkinan besar tidak akan kembali.

  1. Harga yang Kompetitif

Sesuaikan harga dengan kualitas makanan dan daya beli pasar di sekitar Anda. Jangan menetapkan harga terlalu tinggi hanya karena tempat terlihat mewah, tapi juga jangan menjual terlalu murah sehingga menekan margin keuntungan. Lakukan riset harga terhadap kompetitor di sekitar lokasi Anda agar bisa menentukan harga yang pas dan tetap menguntungkan.

  1. Sistem Manajemen yang Baik

Mengelola rumah makan bukan hanya soal memasak dan melayani, tetapi juga mengatur keuangan, stok bahan, karyawan, dan operasional sehari-hari. Pastikan Anda memiliki sistem manajemen yang rapi dan efisien, termasuk pencatatan pemasukan dan pengeluaran, jadwal belanja bahan, serta pengaturan jam kerja staf. Gunakan bantuan software kasir atau aplikasi pencatatan untuk memudahkan pengelolaan usaha.

  1. Pelayanan yang Ramah

Pelayanan yang ramah dan cepat akan meninggalkan kesan positif bagi pelanggan. Pelanggan yang merasa dilayani dengan baik cenderung akan datang kembali dan merekomendasikan tempat Anda ke orang lain. Latih karyawan untuk bersikap sopan, sigap, dan profesional dalam melayani.

  1. Promosi dan Pemasaran

Gunakan media sosial untuk mempromosikan rumah makan Anda. Posting foto makanan, promo menarik, dan testimoni pelanggan secara rutin. Anda juga bisa bekerja sama dengan aplikasi pemesanan makanan online untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Jangan ragu memberikan diskon di awal pembukaan atau program loyalitas agar pelanggan merasa dihargai.

Membuka usaha rumah makan memang menjanjikan, tetapi juga penuh tantangan. Dengan memperhatikan lokasi, kualitas makanan, kebersihan, manajemen, dan pelayanan, Anda bisa membangun bisnis rumah makan yang tidak hanya ramai, tapi juga berkelanjutan. Perencanaan yang matang sejak awal akan membantu Anda menghadapi persaingan dan membangun reputasi yang baik di mata pelanggan. Cari tahu ulasan menarik lainnya di sini.

Baca juga: Buat Bisnis Anda Lebih Praktis dan otomatis dengan Google Workspace

Baca juga: Rahasia Usaha Lancar: Menjaga Hubungan yang Baik dengan Mitra Bisnis