risiko pajak

Mempertimbangkan Risiko Pajak dan Total Transaksi Saat Belanja Barang dari Luar Negeri

Belanja dari luar negeri memang bisa menawarkan barang unik, harga miring, atau pilihan yang tidak tersedia di dalam negeri. Namun dibalik iming-iming harga murah terdapat risiko finansial jika Anda tidak memperhitungkan pajak impor uang cukai, dan biaya pengiriman secara menyeluruh. Simak panduan berikut agar Anda tidak kejutan saat barang tiba.

  1. Potongan Bebas Pajak Minuman dan Batas Barang Bawaan

Untuk barang kiriman, batas nilai bebas bea masuk hanya USD 3 (sekitar Rp. 45.000) perkiriman. Barang bernilai lebih tinggi dari itu akan dikenai bea masuk dan pajak lainnya. 

Untuk barang bawaan penumpang, ada toleransi FOB USD 500 perorang perkedatangan. Melebihi itu artinya kena bea masuk dan pajak tambahan. 

  1. Komponen Biaya Pajak yang Harus Diperhitungkan

Pajak dikenakan berdasarkan nilai pabean (CIF), yaitu harga barang + biaya pengiriman + biaya asuransi. Misalnya, jam tangan US$ 530. Dari CIF dihitung:

  • Bea Masuk: Rata-rata 7,5% atau 10% tergantung kategori barang
  • PPN: 11% dari (CIF + bea masuk)
  • PPh/PPh 22 impor: Umumnya 2,5-7,5% dari nilai impor, lebih tinggi jika tidak punya NPWP
  1. Perbedaan Tarif Berdasarkan Jenis Barang

Barang kategori seperti tas, sepatu, garmen, dan kosmetik diberlakukan tarif bea masuk yang lebih (15-25%) sera PPh lebih besar. Buku ilmu pengetahuan khusus biasanya bebas bea masuk dan PPh 0%, tapi tetap kena PPN. 

  1. Pentingnya NPWP dalam Transaksi

Jika Anda memasukkan NPWP saat checkout, beban pajak bisa lebih rendah (biasanya PPh lebih rendah, tarif PPN tidak berubah).

Tanpa NPWP, tarif PPh impor bisa meningkat, dan total bisa naik dari 33% menjadi mendekati 50% dari nilai CIF tergantung barangnya. 

  1. Biaya Tambahan dari Forwarder atau POS

Saat menggunakan jasa forwarding, sering muncul tambahan biaya seperti biaya handling, admin, atau markup 5-10% dari invoice. Namun jasa tuntas ini mempermudah pajak dan pengiriman.

Jika kiriman via POS Indonesia, Anda biasanya diberikan kode billing untuk bayar bea cukai/pajak lewat mobile banking atau VA. Pengalaman pengguna menyebut total beban bisa mencapai 60-70% dari nilai barang + shipping

  1. Kesalahan Penetapan Nilai Pabean

Bea cukai bisa salah memperkirakan nilai barang (misalnya melewatkan mata uang asli invoicenya), menghasilkan tagihan pajak berlebih. 

Jika Anda merasa kenaikan pajak tidak tepat, Anda bisa mengajukan keberatan tertulis ke Direktorat Jenderal Bea Cukai dalam 60 hari dengan bukti invoice, bukti pembayaran, dan dokumen pendukung lainnya. Belanja barang dari luar negeri memang menarik, tapi jangan lupa: 

  • Risiko pajak bisa besar, terutama jika CIF tinggi dan barang termasuk kategori berpajak tinggi.
  • Total biaya transaksi mencakup banyak aspek diantaranya: harga barang, shipping, asuransi, bea masuk, PPN, dan PPh.
  • Memiliki NPWP dan memahami kategori barang dapat menekan biaya total
  • Menggunakan jasa forwarder yang transparan, dan bila mengalami perhitungan pajak abnormal jangan ragu mengajukan keberatan resmi.

Dengan perhitungan yang matang dan sikap proaktif, Anda bisa menikmati keuntungan belanja lintas negara tanpa kekuatan finansial. Kesiapan dan informasi adalah kunci suksesnya. Simak ulasan menarik lainnya di sini

Baca juga: 8 Tips Pembelian Online yang Harus Diperhatikan Agar Tidak Menyesal

Baca juga: Amazon vs Kompetitor: Apa yang Membuat Amazon Unggul di Pasar Digital

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *